:'(
Malam belum berakhir.. Aku masih mematung di lembaran kertas.. Jari jemari terus menari perih.. Dengan jam dinding yang bunyinya mengejekku.. Seolah berkata "sebegitu parahkah dirimu, hanya bertemankan sepi dan sakit yang menyedihkan?" aku tak peduli dengan apa yang dia dan mereka katakan.
Yang ku tau malam ini aku berharap akan ada senyum itu kembali datang menemui.. Tentang rindu yang aku harap ini berbalas.. Tapi sepertinya malam ini akan sama dengan malam-malam sebelumnya.. Sama.. Aku menuliskan namamu di lembar lembar kertas hingga terlelap, lalu paginya aku bangun dengan kenyataan bahwa malam nanti akan ku ulang hal yang sama.. Masih sama.. Aku memulai pagi dengan bercerita pada embun, bahwa dulu dia pernah jadi saksi sosok teduh itu benar adanya. Dia nyata. Dia pernah hadir
Dan masih sama..
Aku menyapa angin untuk menyampaikan rinduku pada sosok itu.. Yaa,, masih sama..
Aku bertanya pada awan, apakah dia melihat mu, sama sepertiku.. Seperti hujan yang rela mererai dirinya untuk sebuah keteduhan, dia yakin akan menyatu meski harus melewati terik nya mentari.. Yaa.. alam punya ceritanya tersendiri.. Sepertiku disini. Untukmu.
Azzura An-Najm
puisi malam dari sahabat @fitri.apriani01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar